Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker (sumber:http://yayasankankerindonesia.org/tentang-kanker). Penyakit ini sudah sangat populer dan menjadi salah satu penyakit yang sangat mematikan hingga saat ini.
Berbagai penelitian tentang pengobatan untuk kanker terus dilakukan. Mulai dari teknologi medis yang terus dikembangkan hingga pengobatan tradisonal seperti herbal pun dicoba guna mengobati kanker yang mengidap pasiennya.
Salah satu yang menarik, beberapa orang mengklaim bahwa obat-obatan herbal bisa dijadikan sebagai obat untuk kanker. Yang menjadi pertanyaan, apakah hal ini memang benar?
Nyatanya, hingga kini belum ada bukti nyata tentang pengobatan herbal yang bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker. Ada pun obat-obatan kanker bisa digunakan sebagai suplemen bagi penderita kanker.
Pendapat para ahli tentang obat herbal untuk kanker
Menurut dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K) di RS Persahabatan, Jakarta – pengobatan kanker sendiri memiliki standar seperti bedah, kemoterapi, radioterapi dan obat golongan immuno onkologi. Pengobatan-pengobatan tadi tentunya bukan merupakan pengobatan yang bersifat herbal.
Menurut dr. Elisna, hingga kini, belum ada bukti secara ilmiah tentang obat herbal yang bisa membunuh sel kanker. Ada pun obat herbal memang memiliki fungsi lain bagi pengidap kanker seperti halnya suplemen alami.
Bagi dr. Elisa, ia menyayangkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang sepenuhnya mengandalkan obat herbal untuk obat kanker. Penundaan pemeriksaan secara medis dan mengandalkan obat herbal bisa berbahaya karena menyebabkan sel kanker akan menyebar lebih banyak lagi dan menjadi lebih bahaya.
Bambang Pusjiasmanto, Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret mengatakan bahwa memang beberapa bahan herbal seperti tanaman sirsak (Annona muricata) dan tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) memiliki kandungan yang membantu proses penyembuhan pasien kanker.
Untuk membuat obat herbal dari bahan-bahan tersebut, caranya sangat mudah yaitu hanya dengan direbus dan dikonsumsi.
Selain bahan tadi, Bambang mengatakan bahwa Keladi tikus juga memiliki kandungan senyawa ibi etil asetat, heksana, glikosida fenilpropanoud, cerebriside, sterol dan diklorometana yang mampu melawan sel kanker.
Meskipun belum ditemukan penanganan kanker yang benar-benar bisa memberikan dampak besar pada kanker, hal ini tidak menutup kemungkinan bisa dikembangkan dimasa depan dan memang benar-benar bisa digunakan untuk membunuh sel kanker.